KEPEMILIKAN MAHAR CINCIN EMAS DALAM TRADISI PERKAWINAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Pada Masyarakat Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu)

NURHASANAH, NURHASANAH (2018) KEPEMILIKAN MAHAR CINCIN EMAS DALAM TRADISI PERKAWINAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Pada Masyarakat Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu). Diploma thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

Text skripsi Nurhasanah pdf.pdf Download (984kB)

Abstract

Ada dua permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Bagaimana kepemilikan mahar cincin emas dalam tradisi perkawinan masyarakat Kecamatan Ratu Agung, (2) Bagaimana kepemilikan mahar cincin emas dalam tradisi perkawinan masyarakat Kecamatan Ratu Agung menurut Hukum Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepemilikan mahar cincin emas dalam tradisi perkawinan masyarakat Kecamatan Ratu Agung dan untuk menganalisa atau menjelaskan kepemilikan mahar cincin emas dalam tradisi perkawinan masyarakat Kecamatan Ratu Agung menurut Hukum Islam. Jenis Penelitian dalam skripsi ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan normatif kualitatif. Untuk mengungkap persoalan secara mendalam dan menyeluruh, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi dan wawancara. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Kemudian data tersebut diuraikan, dianalisis dan dibahas untuk menjawab permasalahan tersebut. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) Kepemilikan mahar cincin emas yang diberikan kepada istri menjadi milik istri dan yang diberikan kepada suami menjadi milik suami, (2) Pada dasarnya mahar itu adalah milik penuh istri, apabila istri tidak rela dengan mahar yang ada pada suami maka hukumnya adalah haram. Suami haram memakai cincin emas serta tukar cincin dengan alasan hanya untuk ikut gaya hidup kekinian tidak boleh dalam Islam.

Actions (login required)

View Item