PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI SUKARAYA KABUPATEN MUSI RAWAS

Enggrayani, Tuti (2019) PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI SUKARAYA KABUPATEN MUSI RAWAS. Diploma thesis, IAIN BENGKULU.

[img]
Preview
Text
TUTI ENGGRAYANI.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya praktik korupi di masyarakat luas baik dalam kal kecil maupun dalam skala besar. Sementara di SMP Negeri Sukaraya adanya kesenjangan antara program pendidikan Antikorupsi dan praktiknya dilapangan. Masih banyak anak-anak yang berlaku tidak jujur di kantin kejujuran, dan berlaku tidak disiplin waktu sehingga sering terlambat datang keekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pembelajaran Anti Korupsi dan apa saja hambatan-hambatan dalam penanaman nilai-nilai Anti Korupsi di SMP Negeri Sukaraya.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil dari temuan penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan Anti Korupsi dalam pembelajaran PAI melalui dengan tiga tahapan, yaitu tahap perencanaan yang berupa penyusunan perangkat pembelajaran, tahap pelaksanaannya di dalam kelas, dan tahap implementasi yakni kantin kejujuran. metode yang ditempuh guru PAI adalah metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Tidak hanya itu, guru PAI juga merefleksi peserta didik dengan menuliskan secara jujur kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta didik selama sepekan terakhir di buku refleksi, dan metode permainan ular tangga antikorupsi juga digunakan sebagai media pembelajaran anti korupsi. Namun pelaksanaan pendidikan antikorupsi tersebut belum mampu menekan timbulnya nilai-nilai antikorupsi sampai 100% karena dalam prakteknya masih ada ditemukan prilaku yang menyimpang yaitu ada 1 atau 2 siswa yang tidak jujur, tidak disiplin terhadap waktu, dan kadang tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan yang telah diperbuat. Dalam pelaksanaan pendidikan anti korupsi mempunyai beberapa hambatan diantaranya belum meratanya kesadaran guru terhadap akhlak peserta didik, keterbatasan waktu dalam mengawasi peserta didik, serta latar belakang peserta didik yang berbeda-beda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendidikan anti korupsi di SMP Negeri Sukaraya belum mampu menekan prilaku peserta didik secara keseluruhan terhadap tindakan yang mengarah pada korupsi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya praktik korupi di masyarakat luas baik dalam kal kecil maupun dalam skala besar. Sementara di SMP Negeri Sukaraya adanya kesenjangan antara program pendidikan Antikorupsi dan praktiknya dilapangan. Masih banyak anak-anak yang berlaku tidak jujur di kantin kejujuran, dan berlaku tidak disiplin waktu sehingga sering terlambat datang keekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pembelajaran Anti Korupsi dan apa saja hambatan-hambatan dalam penanaman nilai-nilai Anti Korupsi di SMP Negeri Sukaraya.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil dari temuan penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan Anti Korupsi dalam pembelajaran PAI melalui dengan tiga tahapan, yaitu tahap perencanaan yang berupa penyusunan perangkat pembelajaran, tahap pelaksanaannya di dalam kelas, dan tahap implementasi yakni kantin kejujuran. metode yang ditempuh guru PAI adalah metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Tidak hanya itu, guru PAI juga merefleksi peserta didik dengan menuliskan secara jujur kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta didik selama sepekan terakhir di buku refleksi, dan metode permainan ular tangga antikorupsi juga digunakan sebagai media pembelajaran anti korupsi. Namun pelaksanaan pendidikan antikorupsi tersebut belum mampu menekan timbulnya nilai-nilai antikorupsi sampai 100% karena dalam prakteknya masih ada ditemukan prilaku yang menyimpang yaitu ada 1 atau 2 siswa yang tidak jujur, tidak disiplin terhadap waktu, dan kadang tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan yang telah diperbuat. Dalam pelaksanaan pendidikan anti korupsi mempunyai beberapa hambatan diantaranya belum meratanya kesadaran guru terhadap akhlak peserta didik, keterbatasan waktu dalam mengawasi peserta didik, serta latar belakang peserta didik yang berbeda-beda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendidikan anti korupsi di SMP Negeri Sukaraya belum mampu menekan prilaku peserta didik secara keseluruhan terhadap tindakan yang mengarah pada korupsi.
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Tarbiyah > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: M.Pd.I irfan ahmad
Date Deposited: 14 Oct 2019 03:03
Last Modified: 19 Mar 2020 02:15
URI: http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/3724

Actions (login required)

View Item View Item