UPAYA YAYASAN MUTIARA BUNDA (PK-PLK) DALAM MEMBENTUK PERILAKU ANAK AUTIS (Jln. Gunung Bungkuk Kelurahan Tanah Patah Kecamatan Ratu Agung kota Bengkulu)

Pratiwi, Tiara (2019) UPAYA YAYASAN MUTIARA BUNDA (PK-PLK) DALAM MEMBENTUK PERILAKU ANAK AUTIS (Jln. Gunung Bungkuk Kelurahan Tanah Patah Kecamatan Ratu Agung kota Bengkulu). Diploma thesis, IAIN BENGKULU.

Preview

Text TIARA PRATIWI.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya Yayasan Mutiara Bunda Dalam Membentuk Perilaku Anak Autis ( Jln. Gunung Bungkuk Kelurahana Tanah Patah Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik penektuan informan menggunakan purposive sampling, teknik pengumpulan data metode observasi, wawancara,dan dokumentasi. Teknik Analisis data menggunakan model intersktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Upaya Yayasan Mutiara Bunda dalam membentuk Perilaku anak autis yaitu melakukan identifikasi awal pada anak,yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik anak autis,yang kedua yaitu menetapkan alokasi pelaksanaan terapi,ketiga yaitu memberikan terapi perilaku negatif pada anak autis denagn metode ABA ini menfokuskan penaganan pada pemberian reinforment Positif, setiap kali anak melakukan respon yang benar saat menerima intruksi yang diberikan. Dalam terapi ini memberikan dasar-dasar terapi perilaku, seperti memberikan intruksi atau perintah pada anak pada suatu proses terapi (pembelajaran) serta menggunakan prompt (arahan) pada anak saat melakukan perintah atau intruksi yang diberikan, jika anak melakukan perintah atau inruksi dengan benar akan mendapatkan hadiah berupa pelukan atau pun pujian, dan yang ke empat adalah bekerja sama dengan orangtua yang memiliki anak autis. (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam Upaya Yayasan Mutiara Bunda membentuk Perilaku Anak Autis adalah Faktor pendukung pembimbing dan terapis yang berpengalaman serta dari yayasan menyediakan fasilitas-fasilitas, seperti ruang terapi,alat-alat yang mendukung proses terapi seperti alat bermain, adanya bantuan dari lembaga lain serta pemerintahan yang siap membantu sedangkan faktor penghambat adalah kurangnya tenaga terapis/pembimbing seharusnya terapis/pembimbing satu anak satu terapis, kurangnya pengetahuan orangtua tentang mengatasi masalah pada anak autis, terkadang apa yang dilakukan di terapi, tidak diterapkan dirumah.seharusnya terapi yang kami ajarkan diterapkan dirumah,agar anak terbiasa dengan yang hal yang diajarkan.ketika anak dirumah tidak diajarkan kembali, maka esok harinya anak akan kembali merasa kaku melakukanya,faktor penghambat dari anak sulitnya dalam melakukan rutinitas serta IQ anak yang rendah.

Actions (login required)

View Item