STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN BERBASIS MULTIKULTURAL DI SMK NEGERI 3 SELUMA

Harun, Harun (2019) STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN BERBASIS MULTIKULTURAL DI SMK NEGERI 3 SELUMA. Diploma thesis, IAIN BENGKULU.

[img]
Preview
Text
HARUN.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pada bab ini penulis akan menyimpulkan hasil dari penelitian yang berjudul “Strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan pendidikan berbasis multikultural di SMK Negeri 3 Seluma”. Dalam strategi guru PAI dalam menanamkan pendidikan berbasis multikultural di SMK Negeri 3 Seluma guru PAI memberikan pengarahan dan pemahaman dalam menanamkan pendidikan berbasis multikultural untuk bisa saling menghargai, menghormati antar sesama umat beragama. Selain itu strategi lain yang dilakukan yaitu dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler.Setiap pemeluk agama supaya terjalin kerja sama dalam menanamkan pendidikan berbasis multikultural selalu mengedepankan sikap toleransi oleh guru agama yang mengajar ekstra keagamaan. Tujuan penelitian ini dalam strategi guru PAI menanamkan pendidikan berbasis multikultural dapat diidentifikasi : (1) untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang keberadaan siswa yang beraneka ragam ; (2) untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan ; (3) untuk membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan memberi gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok. 83 84 Kendala apa saja yang dihadapi guru PAI dalam menanamkan pendidikan berbasis multikultural di SMK Negeri 3 Seluma yaitu sebagai berikut: a) Banyaknya perbedaan karakter anak ,baik itu sifat atau kelakuan siswa siswi yang beragam. b) Pada saat siswa non muslim mengikuti pelajaran PAI di kelas kami sebagai guru PAI tidak bisa leluasa menyampaikan materi, terutama yang berkaitan dengan akidah dan akhlak, keyakinan takut siswa non muslim tersebut bisa tersinggung atau tidak enak perasaannya. c) Idealisme antar agama masing – masing menyebabkan kendala yang terjadi dalam menanamkan pendidikan berbasis multikultural, hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh siswa muslim antara siswa non muslim masih sering menyinggung dan mengejek satu sama lain. Kemudian siswa non muslim masih bergaul berdasarkan kelompok agamanya masing – masing. d) Faktor lingkungan yang beragam suku, budaya dan agama menyebabkan terjadinya kendala dalam menanamkan pendidikan yang berbasis multikultural.Sedangkan solusi yang diberikan guru PAI dalam menanamkan pendidikan berbasis multikultural di SMK Negeri 3 Seluma yaitu: 1) Guru PAI memberikan nasihat yang baik tanpa kekerasan kepada siswa yang beragama muslim maupun siswa yang beragama non muslim dengan pendekatan kontektual sebab pendekatan kontekstual menanamkan dangan konsep belajar mengajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan oleh guru dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam 85 kehidupan yang nyata. Serta dengan metode inquiry yang dimana metode yang mampu membangun siswa untuk menyadari apa yang dia dapatkan selama belajar, guru tetap memiliki peranan penting dalam metode ini yaitu dengan membuat design pengalaman belajar. Inquiry memiliki arti memahami apa yang telah dilalui, metode ini melibatkan intelektual dan menuntut siswa memahami yang mereka pelajari sebagai sesuatu yang berharga.Langkah – langkah selengkapnya model inquiry adalah sebagai berikut, langkah pertama: (a) menyajikan masalah,(b) menjelaskan prosedur penelitian, (c) menyajikan situasi yang bertentangan atau berbeda. Langkah kedua: (a) mengumpulkan dan mengkaji data, (b) memeriksa hakikat obyek dan kondisi yang dihadapi. (c) memeriksa hal – hal yang terjadi pada masalah. Langkah ketiga: (a) mengkaji data dan eksperimentasi, (b) mengisolasi variabel yang sesuai, (c) merumuskan hipotesis dan mengujinya. Langkahkeempat: (a) mengorganisasikan, merumuskan kesimpulan, (b) menarik kesimpulan, Langkah kelima: (a) menganalisis proses inquiry, (b) menganalisis prosedur inquiry dan mengembangkan prosedur yang lebih efektif. Prinsip dan norma yang dikandung dalam metode inquiry adalah kerjasama, kebebasan intelektual, dan kesamaan derajat. Selanjutnya menyatakan bahwa selama proses inquiry siswa saling berinteraksi dengan siswa lain dan juga dengan gurunya. 2) Mengadakan kegiatan ektrakulikuler keagamaan setiap masing – masing agama, agar siswa muslim maupun non muslim mendapatkan pendidikan agama mereka masing – masing di lingkungan sekolah 86 maupun diluar lingkungan sekolah. 3) Memberikan kesempatan yang sama antar siswa muslim dan siswa non muslim untuk belajar agama mereka masing – masing.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: PASCASARJANA > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: M.Pd.I irfan ahmad
Date Deposited: 15 Oct 2019 02:56
Last Modified: 13 Oct 2020 01:43
URI: http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/3919

Actions (login required)

View Item View Item