CARA MEMINANG SUKU SERAWAI DALAM NASKAH KAGANGA PERSPEKTIF HUKUM ADAT DAN HUKUM ISLAM

Adha, Bobi Syahri (2019) CARA MEMINANG SUKU SERAWAI DALAM NASKAH KAGANGA PERSPEKTIF HUKUM ADAT DAN HUKUM ISLAM. Masters thesis, IAIN BENGKULU.

Preview

Text BOBI SYAHRI ADHA.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Rumusan penelitian ini adalah: 1) bagaimana cara meminang suku Serawai di dalam naskah Kaganga perspektif hukum adat? 2) bagaimana cara meminang suku Serawai di dalam perspektif hukum Islam?. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis cara meminang suku Serawai di dalam naskah Kaganga perspektif hukum adat, menjelaskan cara meminang suku Serawai dalam perspektif hukum Islam. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yang berupaya untuk mengkaji secara mendalam terhadap cara meminang suku Serawai dalam naskah Kaganga berdasarkan perspektif hukun adat dan hukum Islam. pendekatan yang digunakan ialah pendekatan filologi yang bertujuan untuk mengungkapkan berbagai informasi isi naskah yang terdapat dalam naskah untuk kemudian disampaikan atau dikomunikasikan kepada masyarakat masa kini dan akan datang dalam upaya memperkaya wawasan budaya dan mengambil kebijakan leluhur kita di masa lampau. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa cara meminang suku Serawai di dalam naskah Kaganga perspektif hukum adat berisi syarat kedatangan pihak keluarga laki-laki menuju tempat perempuan yakni membawa sedikitnya dua orang bujang, membawa ketua adat, membawa lemang dua puluh batang, membawa utusan dua orang, sangko dua dan seserahan. Cara meminang suku Serawai di dalam perspektif hukum Islam telah mengikuti tata cara peminangan yang sesuai dalam Islam. Namun demikian, ada beberapa rangkaian adat yang tidak mencerminkan hukum Islam bahkan bertentangan dengan hukum syara’, misalnya pacaran, melihat tunangan dari batas yang ditentukan dalam Islam, laki-laki yang tinggal satu rumah dengan perempuan.

Actions (login required)

View Item