REPRESENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH UTAMA DALAM SASTRA ANAK NOVEL MATA DI TANAH MELUS KARYA OKKY MADASARI: KAJIAN STRUKTURALISME

Cahyati, Nur (2021) REPRESENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH UTAMA DALAM SASTRA ANAK NOVEL MATA DI TANAH MELUS KARYA OKKY MADASARI: KAJIAN STRUKTURALISME. Diploma thesis, IAIN BENGKULU.

Preview

Text Skripsi Nur Cahyati pdf.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Nur Cahyati, NIM: 1711290033, Judul Skripsi: Representasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Tokoh Utama dalam Sastra Anak Novel Mata di Tanah Melus Karya Okky Madasari: Kajian Strukturalisme, Skripsi: Program Studi Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah dan Tadris, IAIN Bengkulu. Pembimbing: 1. Heny Friantary, M.Pd, 2. Ixsir Eliya, M.Pd. Kata Kunci: sastra anak, novel, strukturalisme, nilai-nilai pendidikan karakter Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini ialah bagaimanakah wujud unsur pembangun dan representasi nilai-nilai pendidikan karakter pada tokoh utama dalam sastra anak novel Mata di Tanah Melus karya Okky Madasari. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan unsur pembangun dan representasi nilainilai pendidikan karakter tokoh utama dalam novel Mata di Tanah Melus karya Okky Madasari. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis (teori strukturalisme) dan pendekatan metodologis (pendekatan deskriptif kualitatif), serta dikaji menggunakan kajian strukturalisme. Metode menggunakan metode content analysis. Sumber data berupa novel Mata di Tanah Melus karya Okky Madasari. Data yang dikumpulkan berupa kata atau kutipan. Teknik pengumpulan data berupa teknik kepustakaan. Teknik keabsahan data dititikberatkan pada pengujian kepercayaan yang terdiri dari dua cara, yaitu meningkatkan ketekunan dan menggunakan bahan referensi. Teknik analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa unsur pembangun yang ditemukan pada novel Mata di Tanah Melus, yaitu fakta cerita berupa alur maju. Tokoh utama adalah Matara, tokoh pembantu terdiri dari 19 orang, tokoh putih berjumlah 5 orang, dan tokoh hitam ialah Para Pemburu. Latar tempat terdiri dari 17 tempat. Latar waktu terjadi pada pagi, siang, dan malam. Latar sosial-budaya mengangkat budaya Suku Melus. Tema yang diangkat dalam novel Mata di Tanah Melus berupa tema kemanusiaan. Sarana cerita berupa judul dan sudut pandang. Judul novel yang mengandung dua arti dan mengalami penyimpangan semantis. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama. Citra dalam tokoh utama Matara merepresentasikan seseorang yang berperan sebagai sesorang anak yang penuh dengan nilai-nilai pendidikan karakter keregiliusan, jujur, kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat atau komunikatif, gemar membaca, dan peduli lingkungan

Actions (login required)

View Item