PENAFSIRAN KATA JAHIL MENURUT IBNU KATSIR DALAM TAFSIR AL-QUR’A<N AL-‘AZ{I<M

HADIKUSUMA, WIRA (2021) PENAFSIRAN KATA JAHIL MENURUT IBNU KATSIR DALAM TAFSIR AL-QUR’A<N AL-‘AZ{I<M. Diploma thesis, IAIN BENGKULU.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI WIRA HADIKUSUMA.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Wira Hadikusuma, NIM. 1316421571. ‚Penafsiran Kata Jahil Menurut Ibnu Katsir Dalam Tafsir Al-Qur’a>n Al-‘Az}i>m. Skripsi, Program Studi Ilmu alQur’a>n dan Tafsir Jurusan Ushuluddin Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, IAIN Bengkulu, Pembimbing I Dr. Ismail, M. Ag dan Pembimbing II H. Ahmad Farhan, S.S., M.S.I. Jahil merupakan perihal familiar bagi semua kita terutama kata jahiliyah. Namun pokok persoalan dari segala bentuk makna negative jahiliyah yaitu jahil yang dimiliki oleh pelakunya. Jahil bisa jadi sumber dari segala keburukan ataupun kejahatan yang dilakukan oleh manusia baik sebagai hamba ataupun sebagai khalifah. Yangmana tidak sedikit kejahilan ini mampu memutuskan kemuliaan manusia baik sebagai orang ‘alim ataupun awam. Oleh sebab itu, perlu dikemukakan secara rinci, benarkah jahil yang diutarakan oleh banyak orang sesuai dengan apa yang disampaikan dari kalam Allah, yakni al-Qur’an. Dalam rangka membantu memaparkan makna jahil yang lebih mendetail maka perlu kami mengambil penyampaian dari salah seorang ulama tafsir yakni Imam Ibnu Katsir. Setidaknya kitapun telah akrab dengan karya monumental beliau yaitu Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Az}i>m atau lebih dikenal Tafsi>r Ibnu Kas\i>r. Jenis penelitian ini menggunakan library research yaitu dengan cara mengkaji dan menelaah sumber-sumber tertulis yang terkait dengan objek pembahasan dengan menekankan kepada penafsiran dan dengan menggunakan metode Maud}u’i atau tematik atas data-data yang tersedia dengan memberikan gambaran deskriptif dan analisis. Hasil penelitian ini Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa jahil itu ada yang berarti bodoh yang dengannya orang berbuat maksiat, adapula yang berarti tidak tahu sehingga dengannya mereka melakukan perbuatan yang mnengakibatkan berdosa. Serta jahil yang berarti tidak paham, dengan ketidakpahaman itu mereka tidak lagi mengkultuskan Allah bahkan menyembah ilah yang lain sehingga mengakibat mereka mendapatkan murka Allah. Setidaknya memahami makna jahil dengan baik dan mendetaill mampu menjauhkan kita dari segala bentuk kedunguan kita sebagai hamba Allah. Kata kunci : Jahil, Ibnu Katsir, Tafsi>r Al-Qur’a>n Al’Az}i>m, Maud}u’i.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Jahil, Ibnu Katsir, Tafsi>r Al-Qur’a>n Al’Az}i>m, Maud}u’i.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Al - Quran dan Tafsir
Depositing User: S.IP Muhammad Yusrizal
Date Deposited: 06 Apr 2021 01:14
Last Modified: 06 Apr 2021 01:14
URI: http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/5721

Actions (login required)

View Item View Item