MAKNA FILOSOFIS TRADISI NGAYEKAN KUPEK (MEMANDIKAN BAYI) DI DESA TALANG BENGKULU, KECAMATAN ULU MUSI, KABUPATEN EMPAT LAWANG, PROVINSI SUMATERA SELATAN

Ramayani, Citra (2020) MAKNA FILOSOFIS TRADISI NGAYEKAN KUPEK (MEMANDIKAN BAYI) DI DESA TALANG BENGKULU, KECAMATAN ULU MUSI, KABUPATEN EMPAT LAWANG, PROVINSI SUMATERA SELATAN. Other thesis, IAIN Bengkulu.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI CITRA RAMAYANI.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, IAIN Bengkulu. Ada dua persoalan yang dikaji dalam Skripsi ini, yaitu. 1) Bagaimana bentuk dan nilai tradisi ngayekan kupek di desa Talang Bengkulu, kec. Ulu Musi, kab. Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan. 2) Apa makna filosofis dari tradisi ngayekan kupek di desa Talang Bengkulu, kec. Ulu Musi Kab. Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah Mendeskripsikan bentuk dan nilai tradisi ngayekan kupek di desa Talang Bengkulu, kec. Ulu Musi, kab. Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan dan untuk mengetahui filosofis tradisi ngayekan kupek. Untuk mengungkapkan persoalan tersebut secara mendalam dan menyeluruh, peneliti mengunakan metode deskriptif kualitatif yang bermanfaat memberikan informasi, fakta dan data mengenai filosofis dan kehidupan keagamaan pada tradisi ngayekan kupek di Desa Talang Bengkulu Kecamatan Ulu Musi, kemudian data tersebut diuraikan, dianalisis dan dibahas untuk menjawab permasalahan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini di temukan bahwa: Tradisi ngayekan kupek di Desa Talang Bengkulu Kecamatan Ulu Musi, dilakukan ketika bayi berumur satu bulan, tradisi ini dilakukan supaya bayi menjadi suci ketika sehabis dilahirkan, tradisi ini dilakukan oleh dukun yang menbantu ketika bayi dilahirkan. Penulispun berangapan bahwa tradisi ngayekan kupek ini baik di lakukan karena dengan melakukan tradisi tersebut masyarakat bisa bersilaturahmi dengan baik, dan tradisi itu harus dilestarikan supaya tidak hilang. Namun selama penelitian ini dilakukan penulis juga menemukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, bawasanya pada praktek tradisi ngayekan kupek ini akan merasa takut apabila tradisi ini tidak dilaksanakan, memintah keselamatan, percaya kepada benda-benda. Seperti yang kita ketahui bahwa tempat memintah, takut, percaya, menyembah hanya kepada Allah SWT. Kata kunci: Makna filosofis, ngayekan kupek , bentuk dan nilai.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Ushuluddin Adab dan Dakwah > Filsafat Agama
Depositing User: Syahril Syahril M.Ag
Date Deposited: 02 Sep 2021 07:07
Last Modified: 02 Sep 2021 07:07
URI: http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/6062

Actions (login required)

View Item View Item