Hosen, Ongki (2020) PELANGGARAN SIGHAT TAKLIK TALAK DI DESA NANJUNGAN KECAMATAN PINO RAYA KABUPATEN BENGKULU SELATAN PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM. Other thesis, IAIN Bengkulu.
|
Text
SKRIPSI ONGKI FULL.pdf Download (10MB) | Preview |
Abstract
Pelanggaran Sighat Taklik Talak di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan Perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam”. Oleh Ongki Hosen, NIM 1611110054. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, 1. Apa bentuk dan dampak pelanggaran sighat taklik talak di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. 2. Apa alasan istri tidak menggugat suami atas pelanggaran sighat taklik talak di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. 3.Bagaimana perspektif hukum positif dan hukum Islam terhadap pelanggaran sighat taklik talak di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk menganalisis bentuk dan dampak pelanggaran sighat taklik talak di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. (2) Untuk menganalisis alasan istri tidak menggugat suami atas pelanggaran sighat taklik talak di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. (3) Untuk menganalis tinjauan hukum positif dan hukum Islam terhadap pelanggaran sighat taklik talak di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan.. Jenis Penelitian dalam skripsi ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan pendeketan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,(1) Bentuk dan dampaknya yakni Meninggalkan istri lebih dari enam bulan, tidak memberi nafkah, menyakiti jasmani dan rohani istri yang berdampak pada psikologi istri, anak dan keuangan (2) Alasan istri tidak menggugat suami atas pelanggaran sighat taklik talak di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. Adalah karena tidak ada waktu untuk mengurus gugatan ke pengadilan agama, tidak memiliki uang (ekonomi), memikirkan psikologis anak, dan sudah mengikhlaskan apa yang telah terjadi kepada dirinya (3) Dalam hukum positif pelanggran taklik talak memberikan hak kepada istri untuk mengajukan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama, sedangkan menurut hukum islam taklik talak merupakan jalan keluar agar istri bisa melepaskan diri dari ikatan pernikahan apabila suami tidak menjalankan kewajibannya dalam berumah tangga, dan ini melanggar sighat taklik talak kaidah fikih “Jika dihadapkan pada dua kemafsadatan yang bertentangan, hendaklah diperhatikan yang bahayanya lebih besar, dengan melaksanakan bahaya yang kecil”. istri yang memilih menggugat suami karena melanggar taklik talak termasuk memilih mafsadat (bahaya) yang lebih kecil, dibandingkan istri yang tidak menggugat suaminya, karena jika istri tidak menggugat suaminya akan menimbulkan bahaya yang lebih besar yaitu tidak adanya kepastian hukum dan ekonomi dan berpotensi menjadi fitnah bagi istri, disamping itu dapat menganggu psilkogis bagi anak. Tindakan menggugat ini dilakukan istri karena melanggar taklik talak. selain dapat digugat cerai istrinya, dapat juga dikenakan hukuman takzir.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | ms yuliana saputri |
Date Deposited: | 03 Sep 2021 07:13 |
Last Modified: | 03 Sep 2021 07:13 |
URI: | http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/6212 |
Actions (login required)
View Item |