Analisis Problematika Proses dan Hasil Pembelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah (MA) Pancasila Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu.

Siska, Swastian (2019) Analisis Problematika Proses dan Hasil Pembelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah (MA) Pancasila Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu. Other thesis, IAIN Bengkulu.

Preview

Text skripsi Swastian Siska.pdf Download (5MB) | Preview

Abstract

Kata Kunci: Analisis Problematika Proses dan Hasil Pembelajaran Fiqih. Pembelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah (MA) Pancasila sejauh ini masih menghadapi beberapa problem, seperti kurangnya sarana prasarana, rendahnya karya tulis guru dan sejenisnya. Atas dasar ini, permasalahan penelitian adalah saat proses belajar mengajar siswa kurang aktif dan belum termotivasi, ada kecenderungan guru masih menggunakan metode ceramah dan siswa pasif dan diam saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk problematika yang terjadi dalam pembelajaran Fiqih dan mengetahui faktor penyebab terjadinya problematika pembelajaran Fiqih di MA Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu.Metode penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kualitatif lapangan (field research), teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,wawancara, dokumentasi. Informan penelitian ini ialan kepala sekolah, guru dan siswa menggunakan uji triangulasi dengan analisis model Miles and Huberman.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Macam-macam problematika yang terjadi dalam pembelajaran Fiqih di MA Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu, yaitu: siswa sering tidak masuk sekolah dan kurang disiplin, saat proses belajar mengajar siswa kurang aktif dan pasif hanya diam saja mendengar penjelasan guru, mencatat dan menghafal dari apa yang dijelaskan guru dalam pembelajaran, siswa belum termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, hasil belajar Fiqih siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM); (2) Faktor penyebab terjadinya problematika pembelajaran Fiqih yang membuat proses pembelajaran kurang menyenangkan dan hasil belajar siswa kurang maksimal, bersumber dari dua hal, faktor intern yaitu siswa yang kurang termotivasi dalam pembelajaran, dan faktor ekstern yaitu guru yang masih menggunakan metode ceramah setiap kali mengajar dan kurang memanfaatkan media pembelajaran.

Actions (login required)

View Item