PERSEPSI GURU DAN SISWA KELAS IX PADA PEMBELAJARAN DARING MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MTS KOTA BENGKULU

Dwiyanti, Rike (2021) PERSEPSI GURU DAN SISWA KELAS IX PADA PEMBELAJARAN DARING MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MTS KOTA BENGKULU. Diploma thesis, UIN Fatmawati Sukarno.

Preview

Text SKRIPSI RIKEDWIYANTI.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Pandemi Virus Covid-19 memberikan dampak kepada siswa dan guru dalam melakukan proses pembelajaran. Pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka di dalam ruang kelas sekarang harus dituntut berinteraksi secara online. Dengan demikian timbulah berbagai persepsi-persepsi baik itu dari guru maupun siswa mengenai pembelajaran bahasa Indonesia melalui sistem pembelajaran daring di MTs Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Persepsi guru dan siswa serta kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia melalui sistem pembelajaran daring di MTs Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IX di MTs Negeri 1 Kota Bengkulu, MTs Negeri 2 Kota Bengkulu, dan MTs Al-Mubarak Kota Bengkulu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Persepsi guru MTs pada pelaksanaan pembelajaran daring mata pelajaran bahasa Indonesia pada indikator pembelajaran daring sekolah dengan kategori positif mencapai presentase 62,5%, pada indikator manajemen kelas dengan kategori sanagat positif mencapai presentase 50%, dan pada indikator penilaian dengan kategori positif mencapai presentase 50%. Persepsi siswa kelas IX MTs pada pelaksanaan pembelajaran daring mata pelajaran bahasa Indonesia pada indikator pembelajaran daring sekolah dengan kategori positif mencapai presentase 72%, pada indikator manajemen kelas dengan kategori positif mencapai presentase 50%, dan pada indikator penilaian dengan kategori positif mencapai presentase 63%. Kendala-kendala yang ditemui pada saat pembelajaran bahasa Indonesia daring antara lain meliputi siswa kurang aktif dalam melakukan pembelajaran dan tidak mempunyai kesempatan dalam mengembangkan pikirannya, kurangnya pengetahuan dalam mengoperasikan media pembelajaran, faktor jaringan dan kuota internet, keterbatasan sarana prasarana, dan masih banyak siswa yang tidak mempunyai handphone atau gawai dalam pembelajaran bahasa Indonesia daring.

Actions (login required)

View Item