Perkembangan Keagamaan Anak Tunagrahita (Studi Kasus di Sekolah Luar Biasa Negeri Kota Bengkulu)

Pujiastuti, Triyani (2021) Perkembangan Keagamaan Anak Tunagrahita (Studi Kasus di Sekolah Luar Biasa Negeri Kota Bengkulu). Aswaja Pressindo, Yogyakarta. ISBN 978-6237593-85-0

[img]
Preview
Text (Perkembangan Keagamaan Anak Tunagrahita)
Triyani puji astuti-PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK TUNAGRAHITA E-Book.pdf - Bibliography

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Image
cover tunagrahita.jpeg - Cover Image

Download (221kB) | Preview

Abstract

Dari data lapangan yang diperoleh, diverifikasi kemudian dianalisis maka didapatlah kesimpulan tentang perkembangan anak tunagrahita di SLBN Kota Bengkulu sebagai berikut: 1. Sifat-sifat keagamaan anak tunagrahita sangat tergantung dengan tingkat kognitif yang dimiliki. Dari ketiga klasifikasi tunagrahita yaitu debil, imbisil dan idiot, karakteristik sifat keagamaan yang dimiliki tunagrahita ringan yang paling baik. Walaupun umur biologis anak tunagrahita sudah memasuki usia remaja, tetapi secara kognitif mereka masih memiliki tingkatan kognitif anakanak. Sehingga sifat-sifat keagamaannya juga masih seperti anakanak. 2. Perilaku keagamaan anak tunagrahita dari aspek ritual masih terbatas pada ibadah-ibadah wajib seperti thaharah, sholat, puasa dan mengaji itu pun masih sangat terbatas karena ketunaan yang mereka miliki. Misalnya shalat, secara gerakan mereka sudah bisa walaupun belum sempurna. Tetapi bacaan-bacaan sholatnya masih jauh dari kata benar. Puasa ada yang sudah melaksanakan full satu bulan. Ada yang masih bolong-bolong. Anak tunagrahita yang sudah memasuki usia remaja, mereka sudah bisa melakukan thaharah sendiri setelah mereka haid untuk remaja putri dan mimpi basah untuk remaja putra biasanya untuk anak dengan tingkatan ringan dan sedang. Tetapi bagi anak dengan tingkatan berat masih membutuhkan bantuan dari orang tua. Dari hasil pengayaan materi yang dilakukan di SLB IT Baitul Jannah lampung didapati data bahwa ternyata anak tunagrahita ringan dan sedang bisa menghafal al-Qur’an sampai satu juz. Hal ini dikarenakan muraja’ah dilakukan intensif setiap hari di sekolah. Selain itu, pendidikan keagamaan yang dilakukan oleh orang tua di rumah juga turut andil dalam perkembangan perilaku keagamaan anak tunagrahita.Strategi penanaman nilai keagamaan bagi anak tunagrahita dari sisi materi yang diberikan berkaitan dengan aqidah, ibadah dan akhlak tentunya dalam porsi yang masih sederhana. Metode yang digunakan ceramah, tanya jawab, demonstrasi, cerita dan pembiasaan. Media yang digunakan ada yang menggunakan gambar-gambar, hp atau tape recorder untuk memutar murotal, laptop dan infocus untuk menanyangkan video.

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: ABK, Tunagrahita, Perilaku Keagamaan
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Depositing User: furqon adli
Date Deposited: 07 Feb 2022 07:52
Last Modified: 07 Feb 2022 07:58
URI: http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/7998

Actions (login required)

View Item View Item