TINJAUAN FIQH SIYASAH TERHADAP LARANGAN PEMANFAATAN MASJID SEBAGAI TEMPAT KAMPANYE BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM

Mahardika, Agus (2022) TINJAUAN FIQH SIYASAH TERHADAP LARANGAN PEMANFAATAN MASJID SEBAGAI TEMPAT KAMPANYE BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM. Diploma thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

Text AGUS MAHARDIKA.pdf Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Tinjauan Fiqh Siyasah Terhadap Larangan Pemanfaatan Masjid Sebagai Tempat Kampanye Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum Disusun Oleh : Agus Mahardika. NIM: 171150070. Pembimbing I : Drs. H. Supardi, M. Ag dan Pembimbing II: Etry Mike. MH. Kampanye adalah kegiatan untuk mempromosikan diri bagi calon dan wakil kepala daerah kepada masyarakat diwilayahnya untuk memilih mereka untuk mejadi pemimpin daerah. Dalam kampanye juga terdapat ketentuan hal-hal yang dilarang salah satunya menggunakan tempat ibadah untuk kampanye yang diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-undang yang terdapat dalam Pasal 280 ayat (1) yaitu, bahwa pelaksanaan, peserta tim kampanye pemilu dilarang menggunakan fasilatas pemerintah, tempat ibadah dan tempat pendidikan sebagai tempat kampanye. Namun pada praktik yang terjadi pada penerapannya masih banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam berkampanye dimasjid sebagai mempromosikan diri untuk memilih dirinya untuk bakal calon pemimpin. Sedangkan dalam Tinjauan Fiqh Siyasah kampanye merupakan salah satu perbuatan menawarkan dirinya untuk menjadi pemimpin dan ajakkan untuk memilih dirinya, yang didasarkan dalam Al-Qur’an surat Yusuf Ayat 55, bahwa diperbolehkan memuji diri sendiri jika dalam keadaan tidak dikenal serta boleh meminta jabatan karena yakin pada saat itu ada yang dapat menegakkan keadilan.

Actions (login required)

View Item