Indarti, Widia Moliza (2022) PENERAPAN SANKSI ADAT PERKAWINAN NGECIK NIOH PINANG TERHADAP PELAKU ZINA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Desa Napal Putih Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu). Diploma thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Text
WIDIA MOLIZA INDARTI 1811110063.pdf Download (3MB) |
Abstract
Tujuan dalam penelitian ini ada 2 (dua) yaitu untuk mengetahui penerapan sanksi adat zina ngecik nioh pinang di Desa Napal Putih dan untuk mengetahui pandangan hukum Islam terhadap sanksi adat zina di Desa Napal Putih. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang didukung oleh penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Kemudian sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu: 1) Penerapan sanksi adat ngecik nioh pinang ini masih dilaksanakan oleh masyarakat Desa Napal Putih dan sanksi adat ini bersifat turun-temurun dari zaman nenek moyang terdahulu. Sanksi hukum adat adalah sanksi zina yang dilakukan orang yang belum pernah menikah, atau dikategorikan yang masih bujang dan gadis. Pelaksanaannya dengan cara cuci kampung memotong satu ekor kambing dan pelaksanaanya dilakukan ketika usia bayi 40 hari atau 3 kali suci, yang mana ketika mereka melakukan sanksi adat itu, dengan membawa syarat-syarat yang sudah ditentukan seperti sedingen, akar kelapa, akar pinang, dan darah kambing tadi yang belum kering, mereka melakukannya sebelum matahari terbit sambil membawa bayinya dan diawasi oleh kepala kadun, ketua adat dan pemeritah desa. Bertujuan untuk memperbaiki diri bagi pelaku dan memberi taubat kepada mereka, memohon ampun kepada Allah SWT. 2) Pandangan hukum Islam terhadap penerapan sanksi adat ngecik nioh pinang ini di desa Napal Putih Kecamatan Napal Putih diperbolehkan karena tidak ada dalam Islam yang dilarang dalam sanksi adat ini selama masyarakat kurang pecaya pada halhal yang mengarah pada menyekutukan Allah SWT. Sehingga sanski adat ini dapat dikategorikan kepada ‘urf shahih karena diterima oleh masyarakat sekitar dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, sopan santun dan budaya. Jika dilihat dari segi cakupannya sanksi adat zina ini termasuk kategori Al-‘urf al-khas (kebiasaan yang bersifat khusus) karena tidak berlaku universal.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | : Sanksi Adat, Perspektif Hukum Islam |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman K Law > K Law (General) S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Syari'ah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | ms yuliana saputri |
Date Deposited: | 03 Oct 2022 03:08 |
Last Modified: | 03 Oct 2022 03:08 |
URI: | http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/9931 |
Actions (login required)
View Item |