PERANAN GURU AGAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK SISWA DI MTSN RIGANGAN KABUPATEN KAUR

Yeca Wilda Ningsih, Yeca (2019) PERANAN GURU AGAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK SISWA DI MTSN RIGANGAN KABUPATEN KAUR. Other thesis, IAIN Bengkulu.

Preview

Text yeca skripsi.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Yeca Wilda Ningsih, Nim : 2123218721. Adapun tujuan dari penelitian adalah: Untuk mengetahui bentuk-bentuk peranan yang dilakukan oleh guru agama dalam mendidik akhlak siswa di MTsN Rigangan Kabupaten Kaur. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dalam mendidik akhlak siswa di MTsN Rigangan Kabupaten Kaur. Untuk mengetahui solusi atau alternatif untuk mengatasi kendala-kendala dalam mendidik akhlak siswa di MTsN Rigangan Kabupaten Kaur. Penelitian ini adalah bersifat studi lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif, subjek penelitian adalah guru PAI dan sumber data di dapatkan dari kepala sekolah, guru kelas dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan analisa deduktif dan induktif. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa bentuk-bentuk pembinaan akhlak siswa yang dilakukan oleh sekolah melalui program keagamaan yaitu, membaca surat Yaasin, kultum, shalat dhuha dan shalat dzuhur secara berjama’ah. Pembinaan akhlak siswa melalui kegiatan program keagamaan merupakan program yang dimaksudkan untk menannamkan nilai-nilai akhlak melalui aktifitas dann rutinitas tertentu dengan kata lain, bentuk-bentuk pembinaan tersebut bukan kegiatan yang menjadi tuntutan dalam kurikulum. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembinan akhlak siswa yaitu berasal dari faktor internal dan eksternal, kendala-kendala yang berasal dari faktor internal (dari dalam sekolah) antar lain seperti: dana pelaksanaan dan pengembangan ditanggung oleh sekolah karena bagimanapun juga program ini didorong dengan adanya dana yang tidak sedikit, dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai pembinaan yang sempurna, kurang maksimalnya pemanfaatan sarana fasilitas-fasilitas penunjang lainnya serta adanya latar belakang dari siswa yang berbeda-beda. Sedangkan kendala yang berasal dari faktor eksternal (dari luar sekolah) diantarnya seperti: Lingkungan yang kurang kondusif, dalam menciptakan pembinaan yang sempurna, baik lingkungan sosial, keluarga dan sekolah, serta kurangnya dukungan dari masyarakat atau orang tua siswa dalam pelaksanaan program keagamaan. Adapun solusi atau alternatif untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi dalam proses pembinaan akhlak siswa melalui program keagamaan yaitu: diperlukan peran aktif dari kepala sekolah, dewan guru serta orang tua murid (wali) untuk melakukan sinergi yang baik.

Actions (login required)

View Item