PENERAPAN DONGENG DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 2 DI MIN 1 KOTA BENGKULU

Al Hudzaifah, Lydia (2022) PENERAPAN DONGENG DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 2 DI MIN 1 KOTA BENGKULU. Diploma thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

Text LYDIA AL HUDZAIFAH (1811240225) Penerapan Dongeng Dengan Media Video Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunika.pdf Download (2MB)

Abstract

Permasalahan di MIN 1 Kota Bengkulu yaitu proses pembelajaran yang diterapkan masih kurang efektif akan pemanfaatan media pembelajaran sehingga siswa masih kurang aktif dalam berkomunikasi, siswa kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi karena guru hanya menerapkan dongeng dan jarang sekali menggunakan media pembelajaran (video), dan kurang termotivasi dalam belajar, oleh karena itu perlu adanya penerapan dongeng dengan media video. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara dan pengaruh dari penerapan dongeng dengan media video untuk meningkatkan kemampuan komunikasi pembelajaran bahasa Indonesia kelas 2 di MIN 1 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel X (penerapan dongeng dengan media video) dan variabel Y (kemampuan komunikasi). Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas 2 yang berjumlah 206 siswa, dan sampel penelitian ini yaitu 26 siswa kelas 2D sebagai kelas kontrol dan 25 siswa kelas 2G sebagai kelas eksperimen. Hasil penelitian dari data yang telah diperoleh, thitung > ttabel (2,582 > 2,0106) maka berpengaruh signifikan yang berarti hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat pengaruh dari menerapkan dongeng dengan media video dalam meningkatkan kemampuan komunikasi pembelajaran bahasa Indonesia kelas 2 di MIN 1 Kota Bengkulu, sedangkan hipotesis nihil (H0) ditolak. Perbandingan dari hasil skor angket siswa pada kelas kontrol dengan nilai ratarata kelas ialah 72,69, sedangkan skor angket siswa pada kelas eksperimen sebesar 74,68. Perbandingan dari hasil skor lembar observasi siswa pada kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas ialah 75,11, sedangkan skor lembar observasi siswa pada kelas eksperimen sebesar 76,64. Dengan melihat hasil nilai rata-rata hasil skor angket dan lembar observasi siswa dari kedua kelas tersebut, maka dapat diketahui bahwa nilai rata-rata skor siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan media video lebih tinggi dibandingan dengan hasil rata-rata pada kelas kontrol yang hanya menerapkan dongeng saja.

Actions (login required)

View Item