PERLINDUNGAN TERHADAP HAK HAK ANAK ANGKAT DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA DAN HUKUM ISLAM

Al Ghazali, Muhammad (2015) PERLINDUNGAN TERHADAP HAK HAK ANAK ANGKAT DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA DAN HUKUM ISLAM. Masters thesis, IAIN Bengkulu.

[img]
Preview
Text
TESIS AL GAZALI PDF.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini mengangkat permasalahan bagaimana bagaimana kedudukan hukum anak angkat terhadap hak waris dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan hukum Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui. Penelitian ini menggunakan metode hukum yuridis normatif, yang bersifat analisis komperatif terhadap kitab undang-undang hukum perdata dan hukum Islam tentang perlindungan hak-hak anak angkat dalam pembagian harta warisan, dengan pendekatan undang-undang dan pendekatan konseptual. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi dokumenter, kemudian setelah data kepustakaan didapat penulis mengunakan metode content analisis, deskriptif, dan krusial dan dianalisis secara deskriptif normatif. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kedudukan hukum anak angkat terhadap hak waris dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mempunyai kedudukan yang sama dengan ahli waris ab intestate untuk memperoleh warisan. Menurut Stb. 1917 No. 129, anak angkat akan mempunyai hubungan nasab dengan orang tua angkatnya, sehingga anak angkat tersebut juga menjadi ahli waris orang tua angkatnya. Namun Staatsblad ini memberikan pembatasan lain dari hak mewarisi anak angkat adalah bahwa anak angkat tersebut hanya menjadi ahli waris dari bagian yang tidak diwasiatkan sedangkan kedudukan hukum anak angkat terhadap hak waris dalam hukum Islam didapati bahwa anak angkat tidak dapat disamakan dengan anak kandung, sehingga dia tidak bisa menerima harta warisan dari orang tua angkatnya hanya memperoleh wasiat. Dalam hal kewarisan anak angkat dalam tidak melepas nasab (kerabat) dari orang tua kandungnya, maka anak angkat tidak mewaris dari orang tua angkatnya dan sebaliknya, tetapi anak angkat mendapatkan wasiat wajibah yaitu wasiat yang pelaksanaannya tidak dipengaruhi atau tidak bergantung kepada kemauan atau kehendak si yang meninggal dunia. Besarnya tidak boleh lebih dari 1/3 bagian dari harta warisan orang tua angkatnya sesuai dengan Pasal 209 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam (KHI). Kata Kunci: Perlindungan, Warisan, Hukum Islam

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Perlindungan, Warisan, Hukum Islam
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: PASCASARJANA > Hukum Islam
Depositing User: Syahril Syahril M.Ag
Date Deposited: 29 May 2019 04:46
Last Modified: 29 May 2019 04:46
URI: http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/3233

Actions (login required)

View Item View Item