TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENOLAKAN TERHADAP GUGATAN NAFKAH LAMPAU ANAK (Studi Putusan Hakim Nomor: 0207/Pdt.G/2018/PA.Bn)

Gandi, Aria (2020) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENOLAKAN TERHADAP GUGATAN NAFKAH LAMPAU ANAK (Studi Putusan Hakim Nomor: 0207/Pdt.G/2018/PA.Bn). Diploma thesis, IAIN BENGKULU.

Preview

Text SKRIPSI ARIA GANDI.pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

Ada dua persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Apa dasar hukum dan pertimbangan hakim menolak gugatan nafkah lampau anak dalam putusan Nomor: 0207/Pdt.G/2018/PA.Bn, (2) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap dasar hukum dan pertimbangan hakim menolak gugatan nafkah lampau anak dalam Putusan Nomor: 0207/Pdt.G/2018/PA.Bn. Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam tentang penolakan terhadap gugatan nafkah lampau anak. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan normatif-yuridis, serta pendekatan perundang-undangan (statute approach) dengan menelusuri berbagai literatur yang relavan dengan pokok pembahasan, seperti dokumen-dokumen, catatan, maupun laporan hasil penelitian yang berkaitan dengan isu hukum yang sedang diteliti. Adapun dalam teknik analisa data penyusun menggunakan metode deskriptif-deduktif, yaitu dengan menggambarkan hasil penelitian dari pernyataan yang bersifat umum menuju ke pernyataan yang bersifat khusus. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) Dasar hukum dan pertimbangan hakim yang digunakan dalam memutuskan perkara Nomor: 0207/Pdt.G/2018/PA.Bn yaitu “Bahwa kewajiban tergugat sebagai ayah memberi nafkah kepada anaknya adalah lil intifa’ bukan lil tamlik, maka kelalaian tergugat tidak memberi nafkah kepada anaknya (nafkah madhiyah/lampau untuk anak) tidak bisa digugat.” Sebagaimana yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 608.K/AG/2003 Tanggal 23 Maret 2003. (2) Menurut tinjauan hukum Islam nafkah lampau anak dalam putusan Nomor: 0207/Pdt.G/2018/PA.Bn tidak gugur dengan lewat masanya ketika ditentukan oleh hakim menurut pendapat Madzhab Syafi’i dan Maliki.

Actions (login required)

View Item