Makna Simbol Malam Nujuh Likur Sebagai Media Komunikasi Tradisional Pada Masyarakat Semende di Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu

Pinusi, Rahmat (2021) Makna Simbol Malam Nujuh Likur Sebagai Media Komunikasi Tradisional Pada Masyarakat Semende di Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Other thesis, IAIN Bengkulu.

[img]
Preview
Text
cd rahmad.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna Simbol tradisi malam Nujuh Likur pada Masyarakat Suku Semende di Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif, menggunakan metode deskriftip. Pemilihan informan penelitian menggunakan metode Purposive sampling dengan kriteria yang telah di tetapkan, Informan Penelitian berjumlah 7 orang. Pengumpulan data penelitian diperoleh dari wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi data, penyajian data, penyimpanan dan verifikasi. Serta uji keabsahan data dengan perpanjangan keikutsertaan dan ketekunan pengamatan atau keajengan pengamatan. Hasil penelitian: 1. Prosesi Tradisi malam Nujuh Likur ini media yang digunakan untuk prosesi yakni Tempurung kelapa sebanyak 27 buah sesuai dengan malam 27 Ramadhan, tiang kayu sebagai media penopang susunan tempurung , dan damar, yakni alat pembakar yang digunakan nenek moyang terdahulu sebelum mengenal minyak tanah dan korek api. 2. Makna Simbol Tradisi Malam Nujuh Likur terdiri dari 27 tempurung kelapa, Getah damar, pancang kayu dan Lemang. Kata kunci : Nujuh Likur, Komunikasi Tradisional, Semende

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Ushuluddin Adab dan Dakwah > Komunikasi Penyiaran Islam
Depositing User: furqon adli
Date Deposited: 20 Sep 2021 04:09
Last Modified: 20 Sep 2021 04:09
URI: http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/6502

Actions (login required)

View Item View Item