Putra, Ochie Mandala (2022) MAYOR SALIM BATUBARA : PERJUANGAN DAN EKSISTENSI DALAM MENGHADAPI AGRESI MILITER BELANDA DI KABUPATEN KEPAHIANG, BENGKULU TAHUN 1943-1949. Diploma thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
|
Text (Skripsi)
OCHIE MANDALA.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Mayor Salim Batubara : Perjuangan dan Eksistensi Dalam Menghadapi Agresi Militer Belanda Di Kepahiang Bengkulu Tahun 1943-1943”. Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perjuangan yang telah dilakukan Mayor Salim Batubara di Kabupaten Kepahiang tahun 1943-1949 dan untuk mengetahui eksistensi Mayor Salim Batubara yang masih ada sampai saat ini. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana penulis berpartisipasi secara langsung dalam penelitian dan mengamati. Dalam penulisan ini penulis secara individu langsung terjun ke lapangan untuk mengungkap fakta, keadaan, fenomena yang ada di lapanga. Digunakan metode penelitian kualitatif ini karena memfokuskan kepada historis dan sosial, sehinggan memperoleh hasil yang lebih jelas. Adapun pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah studi tokoh yaitu kajian secara mendalam mengenai sejarah tokoh dapat dilihat dari nilai gunanya, keteladanan dan memberikan pengaruh bagi perkembangan masyarkat. Dari hasil penelitian ini penulis mendapatkan informasi bagaimana perjuangan dan eksistensi Mayor Salim Batubara dalam menghadapi Agresi Militer Belanda di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu tahun 1943-1949. Perjuangan Mayor Salim Batubara bermula pada saat beliau mendaftar pendidikan militer 1943 di Lampung pada usia 15 tahun, dan mengikuti pelatihan militer Jepang di Pagar Alam selama tiga bulan, kemudian dilantik pada tahun 1944 berpangkat Letnan Dua. Selanjutnya, Mayor Salim Batubara berjuang di Lampung bersama komandan kompinya pada tahun 1945-1946. Setelah bertugas di Lampung, kemudian dipindahkan ke Bengkulu tahun 1947-1948 ia menjabat sebagai komandan batalion XXVIII yang sebelumnya merupakan divisi Garuda Emas atau resimen 42. Setelah itu, Batalion dipindahkan ke Curup dan membentuk Front Kepahiang di tahun 1948-1949 yang di pimpin langsung oleh Mayor Salim Batubara. Kemudian pada tahun 1949 Mayor Salim Batubara gugur sebagai pahlawan dengan cara ditembak oleh Belanda dalam aksi penghadangan di Penanjung Panjang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Biografi, Perjuangan, Eksistensi, Mayor Salim Batubara. |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Ushuluddin Adab dan Dakwah > Sejarah Kebudayaan Islam |
Depositing User: | Arlan Arlan fairuz |
Date Deposited: | 19 Apr 2022 00:54 |
Last Modified: | 19 Apr 2022 00:54 |
URI: | http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/8179 |
Actions (login required)
View Item |