TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN YANG DISEBABKAN FAKTOR KEBUTUHAN SEKSUAL DI PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA

ILDIANTO, . (2022) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN YANG DISEBABKAN FAKTOR KEBUTUHAN SEKSUAL DI PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA. Masters thesis, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

[img] Text
ILDIANTO_S2_HKI.pdf

Download (2MB)

Abstract

ILDIANTO 1911680008, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perceraian Yang Disebabkan Faktor Kebutuhan Seksual Di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA. permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana permasalahan perceraian yang disebabkan faktor kebutuhan seksual yang terjadi di Kota Bengkulu? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap perceraian yang disebabkan faktor kebutuhan seksual? tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk menjelaskan permasalahan perceraian yang disebabkan faktor kebutuhan seksual yang terjadi di Kota Bengkulu. 2. Untuk menjelaskan tinjauan hukum Islam terhadap perceraian yang disebabkan faktor kebutuhan seksual. Penelitian ini menggunakan metode field research (penelitian lapangan) yaitu penelitian langsung ke lapangan, objek penelitian di Pengadilan Agama Bengkulu kelas IA. Metode penelitian kualitatif studi kasus. Hasil penelitian Permasalahan perceraian yang disebabkan faktor kebutuhan seksual yang terjadi di Kota Bengkulu, adalah disebabkan oleh kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara suami dan istri dalam menyampaikan keinginan hasrat seksualnya. membuat suami maupun istri tidak sanggup lagi untuk mempertahankan hubungan rumah tangganya. Percekcokan terus menerus telah membuat suami maupun istri tidak saling melaksanakan kewajibannya. Dari lima pasangan suami istri yang masuk dalam penelitian, terdapat empat pasangan mengalami komunikasi yang tidak baik didalam melakukan hubungan seksual. Sedangkan satu pasang lainnya yang diteliti terjadi komunikasi yang tidak baik karena istri ketahuan selingkuh sehingga suami tidak memiliki hasrat untuk melakukan hubungan seksual terhadap istrinya. Hal inilah yang membuat pasangan suami istri tidak lagi dapat untuk mempertahankan ikatan pernikahannya. Menurut hukum Islam hubungan seksual merupakan salah satu kewajiban suami dan menjadi hak istri dalam nafkah batinnya. Terhadapat lima pasangan dalam penelitan ada empat pasangan suami dianggap telah berlaku dzalim kepada istri karena tidak memberikan hak istrinya (berhubungan seksual). Sedangkan pada kasus satu pasangan lainnya istri telah melakukan nusyuz/durhaka menghianati atau tidak menjaga kehormatan dirinya saat suami tidak ada dirumah. Istri dianggap tidak melaksanakan kewajiban terhadap suami. Oleh sebab itu suami yang tidak memaafkan istrinya tersebut berhak menggunakan hak talak..

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Hukum Islam, Perceraian Pengadilan Agama, factor Kebutuhan Seksual
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
K Law > K Law (General)
Divisions: PASCASARJANA > Hukum Islam
Depositing User: Syahril Syahril M.Ag
Date Deposited: 20 May 2022 03:04
Last Modified: 20 May 2022 03:04
URI: http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/8391

Actions (login required)

View Item View Item